Rabu, 05 Desember 2012

LANGKAH PENTING MENUJU PENGHAPUSAN HUKUMAN MATI

Komunitas Sant'Egidio Yogyakarta & Kampanye Hari Hak Hidup 


Satu langkah penting untuk membawa kesadaran ini sampai ke tingkat dunia yang dinyatakan dalam penetapan Hari Internasional “City forLife – City Against the Death Penalty” yang di usulkan oleh Komunitas Sant’Egidio dan Region Tuscany (di bawah Pemerintahan Kota Roma) dan diimplementasikan oleh banyak Kota, Organisasi-organisasi, dan Kelompok-kelompok lainnya atas usaha mereka sendiri.  

Pelaku utama dari kegiatan ini adalah kota-kota di dunia yang terlibat dalam petisi untuk menentang hukuman mati (moratorium on death penalty), yang dalam gerakan simbolis ditunjukan dengan menerangi suatu monumen penting, tepat pada hari dimana penghapusan hukuman mati untuk pertama kalinya terjadi di dunia yaitu pada 30 November 1786, oleh Grand Duchy of Tuscany. Dan juga pada setiap tanggal 30 November berikutnya, banyak kota akan turut serta dalam program ini, dengan menjadikan “Kota Untuk Kehidupan-Kota Menentang Hukuman Mati” dan bersama-sama meyakini suatu Prinsip  
“TIDAK ADA KEADILAN TANPA KEHIDUPAN”.



Kami mengajak kota-kota di dunia, 
juga teman-teman, 
untuk turut ambil bagian dalam gerakan 
Kota Bagi Hidup, Kota-kota menentang Hukuman mati  yang dilaksanakan pada tanggal 30 November  setiap tahunnya    setiap tahunnya”.

-----------------------------------------

Seperti Tahun-tahun lalu, Komunitas membawa kembali hari 30 November ke dalam ingatan publik, agar publik tidak melupakan perjuangan untuk sebuah kehidupan atas sebuah hukuman mati.Komunitas di Yogyakarta mengumpulkan tanda tangan di kampus FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan juga membagikan brosur, serta makalah yang terkait kampanye Hari Hak Hidup. Pada malam harinya Komunitas mengadakan acara "Malam Seribu Lilin", yang bertempat di Bundaran UGM untuk mengenang semua orang yang telah dieksekusi mati Hukuman Mati)  dan mereka yang sedang menunggu eksekusi hukuman mati dilakukan, juga membagikan secara cuma-cuma brosur dan stiker, agar gerakan ini semakin dikenal luas oleh masyarakat, sehingga melahirkan inisiati-inisiatif kecil di masa datang bagi sebuah penghapusan hukuman mati. 

"Ini semua demi kehidupan yang lebih manusiawi dan penguatan terhadap Hak Asasi Manusia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar