Sabtu, 14 Januari 2012

30 November - Hari Hak Hidup

    
Penghapusan hukuman mati untuk pertama kalinya terjadi di dunia yaitu pada 30 November 1786, oleh Grand Duchy of Tuscany. Dan juga pada setiap tanggal 30 November berikutnya, 
banyak kota akan turut serta dalam program ini, dengan menjadikan 
“Kota Untuk Kehidupan - Kota Menentang Hukuman Mati” 

Setiap tahun, Hari 30 November diperingati oleh Komunitas Sant’Egidio dan beberapa organisasi di seluruh dunia sebagai hari bagi HAK HIDUP dan MENENTANG HUKUMAN MATI. Berbagai kampanye dilakukan di seluruh dunia, tempat Komunitas berada. Teman-teman di Yogyakarta juga memperingati hari Hak Hidup ini dengan mengumpulkan tanda tangan untuk mendukung penolakan  terhadap hukuman mati di berbagai tempat, seperti di gereja, kampus dan juga menyebarkan berbagai brosur tentang gerakan ini serta membentangkan spanduk. 

Bersama dengan lima juta orang yang telah menandatangani petisi ‘Moratorium 2000’ yang dinyatakan oleh Komunitas Sant’Egidio dan Amnesti Internasional, telah memperbaharui panggilan bagi suatu morotarium seluruh dunia untuk mengakhiri hukuman mati, dengan  keyakinan bahwa hukuman mati : 
 



Mengapa Hukuman Mati Harus Dihapuskan ???

  1. HAK HIDUP menjadi nilai yang harus dijnjng tinggi sebagai rahmat dari Tuhan, Pencipta dan Pemelihara kehidupan.
  2. HAK UNTUK HIDUP juga merupakan landasan paling dasar bagi setiap pertimbangan etis.
  3. Berbagai studi yang pernah dilakukan memperlihatkan bahwa hukuman mati tidak menimbulkan “efek jera” yang diniatkan oleh ancaman hukuman tersebut.
  4. Hukuman mati merupakan titik final yang tidak dapat ditinjau kembali dan diperbaiki.  Itu berarti ada banyak kemungkinan di mana kita membunuh orang yang sesungguhnya tidak bersalah!
    ------------------------------------------------------
Komunitas Sant'Egidio Yogyakarta & 
30 November - Hari Hak Hidup

 
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Sant'Egidio di kota Yogyakarta adalah, menggumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan menolak hukuman mati, membagikan brosur yang berisikan berbagai informasi, membagikan stiker dan juga pernah mengadakan kegiatan donor darah.
Kegiatan ini terus dilakukan setiap tahun sebagai bentuk komitmen Komunitas dalam memperjuangkan sebuah dunia yang menjunjung tinggi nilai kehidupan. Ini juga sebuah kampanye untuk mendorong inisiatif masyarakat agar memperhatikan hal ini dengan lebih serius.
Bagi Komunitas “TIDAK ADA KEADILAN TANPA KEHIDUPAN”.  


Bersama Seluruh dunia mari kita suarakan, "Say No To The Death Penalty".







        














Hari Perdamaian 1 Januari 2012

Pada tanggal 1 Januari Komunitas San’Egidio di semua tempat merayakan hari perdamaian dengan berbagai kegiatan. Tepat pada tanggal 1 Januari 2012, di Yogyakarta Komunitas Sant’Egidio memperingati hari Perdamaian dengan membentangkan spanduk yang berisikan 
pesan damai dan melepaskan beberapa ekor burung merpati sebagai simbol perdamaian. Acara ini dilakukan setelah misa sore di Gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung dan dipimpin oleh Romo Erwin, Pr .


Tahun ini Komunitas Yogyakarta mengangkat tema “Belajar Menjadi Pembawa Damai”. Hal ini tertuju pada sebuah harapan akan buah perdamaian yang hadir dari proses belajar yang tiada henti sebagai anak-anak perdamaian.




Acara ini sendiri telah dilakukan oleh Komunitas Sant’Egidio sejak 10 tahun yang lalu untuk mendukung pesan dari Paus pada hari perdamaian sedunia, 
“Damai di Seluruh Dunia”.