Gereja Sant'Egidio (Santo Egidius) di Kota Roma .sbr Google
|
Komunitas mengajak semua
orang unutk membangun jembatan cinta kasih tanpa membedakan suku, agama, ras
dan golongan. Komunitas juga mengajak untuk menghidupi Injil bersama dengan
orang-orang lemah seperti orang miskin, anak terlantar, lansia, korban perang,
gelandangan, orang sakit, penderita kusta dan AIDS juga terhadap bentuk
kemiskinan lainnya.
Komunitas ini memiliki
spiritualitas yang mencirikan cara hidup serta semangat pelayanan yang dilakukan
yaitu :
- Doa, merupakan pusat dan bagian esensial dalam kehidupan komunitas.
- Pengkomunikasian Injil, merupakan jantung kehidupan komunitas.Solidaritas dengan orang miskin, menjadi sukarelawan dalam semangat gerejawi yang evangelis yaitu, “ Gereja bagi semua orang, terutama bagi yang miskin”.
- Ekumenisme, hidup dalam persahabatan, doa dan mencari persatuan di antara orang-orang Kristiani di seluruh dunia.
- Dialog, direkomendasikanoleh konsili Vatikan II sebagai jalan damai dan kerjasama antar agama.
Komunitas juga berperan
dalam perdamaian dunia diantaranya memprakarsai perdamaian Mozambik, Albania,
Pantai Gading dan negara-negara Afrika Eroapa Timur lainnya. Komunitas selalu
melaksanakan doa dan dialog damai dari satu kota ke kota lainnya setiap tahun.
Para pemuka dari berbagai agama da aliran kepercayaan serta ribuan orang
berkumpul untuk menyerukan perdamaian bagi dunia. Selain itu, komunitas juga
mengadakan Sekolah Damai untuk bersahabat dan membantu anak-anak dalam belajar
mengembangkan kreatifitasnya serta mendidik mereka menjadi anak-anak damai.
Bagi para penderita AIDS
di Afrika, komunitas menyediakan pengobatan gratis secara terus menerus melalui
program Dream of Africa. Tak kurang dari 4000 bayi yang
lahir dengan selamat tanpa terjangkit virus HIV walaupun ibu mereka menderita
AIDS.
Lebih dari 5000-an anak di seluruh dunia termasuk di Yogyakarta mendapatkan orang tua angkat dalam program adopsi jarak jauh. Komunitas di Yogyakarta telah berkembang selama 7 tahun dengan mewujudkan persahabatan bersama Bapak dan Ibu di perempatan Sagan, adik-adik di Panti Asuhan Sayap Ibu dan Pondok Harapan, serta mendampingi adik-adik Sekolah Damai di Wadas, Sleman dan selalu mengunjungi Romo-romo sepuh di Domus Pacis, Pringwulung.
Pelayanan komunitas di
setiap kota dan negara selalu berdasarkan pada keadaan setempat dengan semangat
kasih yang sama kepada yang membutuhkan. Komunitas Sant’Egidio adalah sebuah
keluarga.
Post:Uno
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai di Indonesia
Komunitas
Sant’Egidio berdiri di Indonesia pada
tahun 1991 di Kota Padang. Kemudian Komunitas mulai
menyebar di berbagai kota di Indonesia. Dan saat ini sudah berkembang di 15
kota, yaitu Nias, Aceh, Padang, Pekanbaru, Duri, Medan, Jakarta, Bogor,
Yogyakarta, Pontianak, Kupang, Atambua, Kefa, Semarang dan Denpasar.
Post:Uno
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berawal dari Kampus
|
Komunitas Sant’Egidio
Yogyakarta terbentuk pada tanggal 9 Mei 2000 di Kampus Sanata Dharma menjadi
salah satu alternative untuk mengembangkan spiritualitas para mahasiswa.
Komunitas ini mulai
berdoa dan melakukan pelayanan dengan menjalin persahabatan dan kekeluargaan
dengan saudara/i di perempatan Condongcatur, Depok, Sleman. Komunitas
mendampingi anak-anak jalanan untuk belajar menggambar, membaca, menulis dan
berhitung setiap Minggu.
Pada waktu itu di
perempatan Condongcatur, Komunitas Sant’Egidio menjadi sahabat dan juga
keluarga bagi 40 orang yang terdiri bapak-ibu kusta, adik-adik jalanan dan para
pengamen. Sampai saat ini tetap mendampingi mereka meskipun sejak 2004
mereka harus pindah di daerah Wadas, Sleman dan akhirnya Komunitas membuat
Sekolah Damai di daerah tersebut.
Saat ini Komunitas
Sant’Egidio Yogyakarta terdiri dari atas anggota yang berasal dari
berbagai perguruan tinggi seperti, Universitas Sanata Dharma, STTNAS,
Amikom, STIE YKPN, Stikes Respati, UPN, Atmajaya, STTL, STTA, PGRI dan UGM.
Tempat pelayanan yang
saat ini menjadi perhatian Komunitas adalah :
Sekolah Damai di Wadas
Sleman, Bapak Ibu di perempatan Sagan, para Pastor di Domus Pacis Pringwulung,
adik-adik di Panti Asuhan Sayap Ibu Pringwulung, Pelita Harapan Beo, dan Panti
Jompo Wreda.
Post:Uno
rukunseniorliving.com rumah jompo
BalasHapus